Aku salah mengartikan semuanya. Ku pikir perhatian mu sngguh kau tujukan untuk ku. Ku kira segala ungkapan dan ucapan mu adalah hal mutlak yang menjadi pegangan ku. Ku terka bahwa yang selama ini ku jalani adalah kekuatan cinta. Ah, aku begitu cepat menduga. Yang selama ini ku beri nama cinta, hanyalah omong kosong belaka. Yang ku kira perasaan mu nyata, ternyata hanya rasa iseng yang pura-pura kau seriusi. Dalam pikiran mu, aku dianggap sebagai medan permainan, tempat kau melarikan kekesalan pada dunia yang tak lagi tunduk pada mu. Kau perlakukan aku layaknya boneka, kau lumpuhkan hatinya, kau butakan perasaannya, lalu kau atur segalanya. Kau rancang semuanya, hingga mata ku buta, hingga telinga ku tuli, hingga aku ak bisa membedakan mana cinta mana dusta
No comments:
Post a Comment